Senin, 01 Desember 2014

Tabligh Akbar oleh PC Salimah Jati Asih

Kali ini giliran PC Salimah Jati Asih mengadakan acara tabligh akbar. Acara ini diadakandi mesjid Adz-Dzikra Perum. Satwika Permai pada hari Ahad,  2 November 2014 dengan mengundang Ustazah Hj. Sinta Santi Usmandin, Lc sebagai pembicaranya. Tema yang dibawakan cukup menarik, yaitu "Menjadi Orang Tua Bijaksana -tanpa stress-". Gimana tuh caranya?

Menurut ustadzah Sinta Santi, stress terjadi ketika sandaran orang tua salah. Padahal, ketika orang tua melakukan amal kebaikan, shodaqah jariyah misalnya, maka itu akan mengalir bersama kesholihan anak kita. Ajarkan mereka ilmu yang bermanfaat, ilmu mengenal Allah, sehingga memberikan kesempatan pada anak kita untuk mengamalkan ilmu yang bermanfaat pula. Itulah yang akan menjadi syafaat buat kita para orang tua.

Pola didik juga mempengaruhi perkembangan anak. Jangan sampai membunuh rasa ingin tahunya. Pola didik ini bisa disesuaikan dengan usia anak. Ada fase pra baligh dan fase baligh. Fase pra baligh pun dibagi lagi menjadi dua, Fase Sibiyun (0-3 tahun) dan Fase Tiflun (3-7 tahun). 

Anak adalah perhiasan dunia. Namun, jangan sampai karena anak,kita lupa mengingat Allah. 

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (Qs. Al Kahf : 46).

Apa yang kita banggakan dari anak adalah ketika mereka mempunyai akhlaq yang baik. Sebagai mana doa yang senantiasa kita panjatkan :

 رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٲجِنَا وَذُرِّيَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٍ۬ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati [kami], dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (Qs. Al Furqan : 74).

Setiap anak punya kelebihan. Setiap anak punya prestasi yang berbeda. Jangan sampai kita merendahkan anak kita. Mereka adalah aset dan jaminan terbaik kita di hari kiamat nanti, tentunya jika mereka menjadi anak yang sholih. 

Ada sebuah kisah tentang seorang Imam Besar, saat beliau balita. Suatu ketika, ibunya sedang memasak untuk menjamu tamu-tamunya. Ibu ini meminta anaknya untuk bermain di luar. Namun tiba-tiba, si anak ini masuk ke dalam rumah sambil membawa pasir dan menaburkannya di atas makanan yang sudah disiapkan oleh sang ibu untuk para tamu. Ibunya pun marah. Namun apa yang dia ucapkan adalah, "Ya Allah, engkau nanti jadi imam di Masjidil Harom."

Siapakah si balita ini? Dialah Imam Besar Masjidil Haram. 

Subhanallah ... itulah marah yang baik ... yaitu ketika ucapan yang keluar adalah sebuah doa kebaikan dari seorang ibu.

Namun begitu, orang tuapun bisa berdosa terhadap anaknya ketika tidak bisa menjadi orang tua yang baik. Yaitu ketika tidak bisa memenuhi hak anak seperti yang diajakarkan Rosulullah saw. Apa saja itu hak anak?
1. Hak untuk hidup.
2. Hak mendapatkan nama yg baik.
3. Hak mendapat penyusuan dan pengasuhan.
4. Hak mendapatkan kasih sayang.
5. Hak mendapatkan perlindungan dan nafkah keluarga.
6. Hak mendapatkan pendidikan dalam keluarga.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari isi Tabligh Akbar Salimah PC Jati Asih ini.


Ustadzah Hj. Sinta Santi Usmandin, Lc

Para peserta Tabligh Akbar Salimah PC Jati Asih

Salimah PC Jati Asih berfoto bersama dengan pembicara Tabligh Akbar



Selasa, 11 November 2014

Seminar Kesehatan di Puri Gading

Ibu dr. Aisah Dahlan
"Keluarga Sehat Melahirkan Generasi Berkualitas|", itulah judul seminar yang diangkat pada acara Seminar Kesehatan pada 8 November 2014 di Mesjid Baitul Haq, Puri Gading, Pondok Melati, Bekasi. Acara ini diselenggarakan oleh PC Salimah Pondok Melati dengan mengundang pembicara dr. Aisah Dahlan. Beliau adalah seorang dokter yang sudah lama malang melintang menangai anak-anak yang kecanduan narkoba. Dari aktivatas beliau ini, dr Aisha banyak mendapat award atas prestasinya dalam menangani para remaja korban narkoba.

Salah satu yang menarik ketika beliau menyampaikan isi materi adalah pesan dari anak-anak korban narkoba. Jika mereka dikembalikan ke kondisi sebelum kecanduan, mereka hanya minta kepada orang tuanya untuk banyak 'tersenyum'. Suatu teguran kepada seluruh orang tua, apakah kita lebih banyak marah atau senyum kepada anak?

Di acara seminar itu, dr. Aisyah mengajak peserta yang berjumlah kurang lebih 180 orang itu untuk praktek 'senyum' bersama-sama. Yaitu dengan menarik bibir kanan dan kiri secara semimbang dan ditahan selama 7 detik. Karena dengan senyuman akan meningkatkan hormon endorphin yang menimbulkan perasaan senang dan tenang, baik untuk yang tersenyum maupun yang menerima senyuman. Sehingga, ketika anak melakukan kesalahan, maka sambutlah dengan tersenyum. Dengan begitu, mereka akan 'jujur' terhadap kesalahan mereka.

Namun sebaliknya. Kemarahan akan menimbulkan energi negatif. Ketika seorang anak melakukan kesalahan dan disambut dengan kemarahan oleh orang tuanya, maka ada tendensi untuk berbohong dari anak tersebut atas kesalahan yang dibuatnya, sebagai benteng pertahanan dari emosi marah orang tuanya. Oleh karena itu, para orang tua diminta untuk berupaya mengatasi  emosi kemarahan itu sesegara mungkin. dr. Aisyah memberi tips untuk mengatasi emosi kemarahan yaitu dengan menarik nafas dalam dan membuang nafas ke kiri. Dengan begitu, energi negatif pun keluar dari tubuh kita.

Seminar yang dimulai pukul 8 pagi ini berakhir pada pukul 11.30. Alhamdulillah, sangat terlihat sekali antusias para peserta pada acara seminar ini dengan banyaknya peserta yang bertanya, selain karena isi materi yang sangat bermanfaat dan gaya penyampaian dr. Aisyah yang sangat menarik dan penuh senyum :)






Sabtu, 25 Oktober 2014

Posyandu LANSIA

Mungkin banyak yang belum tahu tentang Posyandu Lansia. Ya, karena selama ini posyandu identik dengan tempat timbang badan para balita saja. Namun, ada yang baru di PC Salimah Jati Asih. Mereka baru saja melakukan softlaunching Posyandu Lansia pada tanggal 25 Oktober 2014. Acara yang dimulai pukul 13.00 ini dihadiri sekitar 30 peserta lanjut usia (lansia) yang bertempat tinggal di Jati Asih. Mereka antusias menghadiri acara ini sembari mendengarkan pembekalan materi yang disampaikan oleh ibu Suminar dengan tema 'Tetap Sehat di Usia Jelita (Jelang 50 Tahun)'. Selain mendengarkan materi, ada juga sambutan yang disampaikan oleh ketua BKR RW 011, ibu Rina Ayu, S.Pd. InsyaAllah banyak manfaat yang didapat oleh para peserta pada hari itu, dan tentunya silaturahim antar peserta lansia yang semakin erat.