![]() |
Ibu dr. Aisah Dahlan |
Salah satu yang menarik ketika beliau menyampaikan isi materi adalah pesan dari anak-anak korban narkoba. Jika mereka dikembalikan ke kondisi sebelum kecanduan, mereka hanya minta kepada orang tuanya untuk banyak 'tersenyum'. Suatu teguran kepada seluruh orang tua, apakah kita lebih banyak marah atau senyum kepada anak?
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg98X6W3IwsI2h29-e4l2yOABa1uzC3LxSrw_WsayAz_9iV7g4_yvoOG-sxqKqUBMka423EUOGsN-yt6U3ofu_vb52Ri6GpafS-H3s9OAyGgbTi7MEKdJN-xeBwa9ZM1NMEwG-IFR9kjvM/s320/P_20141108_095337.jpg)
Namun sebaliknya. Kemarahan akan menimbulkan energi negatif. Ketika seorang anak melakukan kesalahan dan disambut dengan kemarahan oleh orang tuanya, maka ada tendensi untuk berbohong dari anak tersebut atas kesalahan yang dibuatnya, sebagai benteng pertahanan dari emosi marah orang tuanya. Oleh karena itu, para orang tua diminta untuk berupaya mengatasi emosi kemarahan itu sesegara mungkin. dr. Aisyah memberi tips untuk mengatasi emosi kemarahan yaitu dengan menarik nafas dalam dan membuang nafas ke kiri. Dengan begitu, energi negatif pun keluar dari tubuh kita.
Seminar yang dimulai pukul 8 pagi ini berakhir pada pukul 11.30. Alhamdulillah, sangat terlihat sekali antusias para peserta pada acara seminar ini dengan banyaknya peserta yang bertanya, selain karena isi materi yang sangat bermanfaat dan gaya penyampaian dr. Aisyah yang sangat menarik dan penuh senyum :)